'/> Pengertian & Karakteristik Anak Usia Dini

Info Populer 2022

Pengertian & Karakteristik Anak Usia Dini

Pengertian & Karakteristik Anak Usia Dini
Pengertian & Karakteristik Anak Usia Dini

Pengertian & Karakteristik Anak Usia Dini – Ada beberapa pengertian atau definisi sehubungan dengan anak usia dini. Berikut ini akan kami sajikan sejumlah pengertian anak usia dini berdasarkan para sangat menguasai dan karakteristiknya.


Pengertian anak usia dini ialah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun (Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003) dan sejumlah sangat menguasai pendidikan anak memmemberikankan batasan 0-8 tahun.

Anak usia dini didefinisikan pula sebagai kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya (Mansur, 2005)


Pada masa tersebut merupakan masa emas (golden age), lantaran anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang. Menurut banyak penelitian bidang neurologi ditemukan bahwa 50% kecerdasan anak terbentuk pada kurun waktu 4 tahun pertama. Setelah usia 8 tahun, perkembangan otaknya mencapai 80% dan pada usia 18 tahun mencapai 100% (Suyanto, 2005).


Mengacu pada Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 14, upaya training yang ditujukan bagi anak usia 0-6 tahun tersebut dilakukan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan anak usia dini sanggup dilaksanakan melalui pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur formal berbentuk taman kanak-kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan anak usia dini jalur nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), sedangkan PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan lingkungan menyerupai bina keluarga balita dan posyandu yang terintegrasi PAUD atau yang kita kenal dengan Satuan PAUD Sejenis (SPS). Dapatkan banyak sekali kajian pustaka perihal PAUD dalam Contoh PTK PAUD.

Berbagai pendidikan untuk anak usia dini jalur non formal terbagi atas tiga kelompok yaitu kelompok Taman Penitipan Anak (TPA) usia 0-6 tahun); Kelompok Bermain (KB) usia 2-6 tahun; kelompok SPS usia 0-6 tahun (Harun, 2009).

Dari uraian pengertian anak usia dini berdasarkan para sangat menguasai di atas, sanggup disimpulkan bahwa anak usia dini ialah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga diharapkan stimulasi yang sempurna supaya sanggup tumbuh dan berkembang dengan paling bagus. Pemmemberikanan stimulasi tersebut melalui lingkungan keluarga, PAUD jalur non formal menyerupai daerah penitipan anak (TPA) atau kelompok bermain (KB) dan PAUD jalur formal menyerupai Taman Kanak-kanak dan RA.

Karakteristik Anak Usia Dini

Kartini Kartono dalam Saring Marsudi (2006: 6) mendiskripsikan karakteristik anak usia dini sebagai memberikankut :

1) Bersifat egoisantris naif

Anak memandang dunia luar dari pandangannya sendiri, sesuai dengan pengetahuan dan pemahamannya sendiri, dibatasi oleh perasaan dan pikirannya yang masih sempit. Maka anak belum bisa memahami arti bergotong-royong dari suatu bencana dan belum bisa menempatkan diri ke dalam kehidupan orang lain.

2) Relasi sosial yang primitif

Relasi sosial yang primitif merupakan jawaban dari sifat egoisantris naif. Ciri ini ditandai oleh kehidupan anak yang belum sanggup memisahkan antara dirinya dengan keadaan lingkungan sosialnya. Anak pada masa ini hanya mempunyai minat terhadap benda-benda atau bencana yang sesuai dengan daya fantasinya. Anak mulai membangun dunianya dengan khayalan dan keinginannya sendiri.

3) Kesatuan jasmani dan rohani yang hampir tidak terpisahkan

Anak belum sanggup membedakan antara dunia lahiriah dan batiniah. Isi lahiriah dan batiniah masih merupakan kesatuan yang utuh. Penghayatan anak terhadap sesuatu dikeluarkan atau diekspresikan secara bebas, impulsif dan jujur baik dalam mimik, tingkah laris maupun pura-pura, anak mengekspresikannya secara terbuka lantaran itu janganlah mengajari atau membiasakan anak untuk tidak jujur.

4) Sikap hidup yang disiognomis

Anak bersikap fisiognomis terhadap dunianya, artinya secara eksklusif anak memmemberikankan atribut atau sifat lahiriah atau sifat konkrit, konkret terhadap apa yang dihayatinya. Kondisi ini disebabkan lantaran pemahaman anak terhadap apa yang dihadapinya masih bersifat menyatu (totaliter) antara jasmani dan rohani. Anak belum sanggup membedakan antara benda hidup dan benda mati. Segala sesuatu yang ada disekitarnya dianggap mempunyai jiwa yang merupakan makhluk hidup yang mempunyai jasmani dan rohani sekaligus, menyerupai dirinya sendiri.

Demikian pengertian anak usia dini berdasarkan para sangat menguasai dan karakteristiknya. Memahami kedua aspek tersebut akan mememperringan dan sepelekan kita dalam memilih model atau seni administrasi pembelajaran sesuai dengan tingkat umurnya.Baca juga referensi makalah pendidikan anak usia dini.

Advertisement

Iklan Sidebar