Berikut ini kami menguraikan pengertian dan indikator kinerja pegawai menurut para pakar. Kinerja didefinisikan sebagai hasil pengaplikasian suatu pekerjaan baik diberifat fisik maupun non fisik (Hadari Nawawi, 2005).
Menurut Prawirosentono (2008) menyatakan kinerja yaitu hasil kerja yang sanggup dicapai oleh seseorang atau dari kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawaban masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar aturan dan sesuai dengan norma maupun adab.
Hal ini juga didukung oleh pendapat Cokroaminoto (2007) pengertian kinerja pegawai mengacu pada kemampuan pegawai dalam melakukan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabannya. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang sudah diterapkan.
Sebagai balasannya akan diketahui bahwa seorang pegawai masuk dalam tingkatan kerja tertentu. Tingkatanya sanggup majemuk istilah. Kinerja sanggup dikelompokkan malampaui sasaran, sesuai sasaran, atau dibawah sasaran. Berangkat dari hal-hal tersebut, kinerja diartii keseluruhan “untuk kerja” dari seorang pegawai.
Sedangkan berdasarkan Veithzal Rivai (2005), pengertian kinerja merupakan sikap faktual yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya. Menurut Fuad Mas’ud (2004) menyatakan ada lima indikator kinerja pegawai secara individu, yang sanggup dijelaskan sebagai diberikut :
1. Kualitas
Tingkat dimana hasil acara yang dilakukan mendekati tepat dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan acara maupun memenuhi tujuan yang diperlukan dari suatu aktivitas.
2. Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit, jumlah siklus acara yang diselesaikan.
3. Ketepatan Waktu
Tingkat suatu acara diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta meterbaikkan waktu yang tersedia untuk acara orang lain.
4. Efektivitas
Tingkat pengguna sumber daya insan dalam organisasi dengan maksud menaikkan laba atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam pengguna sumber daya manusia.
5. Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai kesepakatan kerja dengan perusahaan dan tanggung jawaban kepada perusahaan.
Mathis dan Jackson (2002) ludang keringh lanjut memdiberikan baku kinerja seseorang yang dilihat kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kemunculan di daerah kerja dan sikap kooperatif. Standar kinerja tersebut ditetapkan berdasarkan kriteria pekerjaan yaitu menjelaskan apa-apa saja yang sudah didiberikan organisasi untuk dikerjakan oleh pegawainya, oleh alasannya itu kinerja individul dalam kriteria pekerjaan haruslah diukur, dibandingkan dengan baku yang ada dan hasilnay harus dikomunikasikan kepada seluruh pegawai.
Instrumen peskoran kinerja sanggup dipakai untuk mereview kinerja, peringkat kerja, peskoran kinerja, peskoran pegawai, dan sekaligus evaluasi pegawai sehingga sanggup diketahui mana pegawai yang bisa melakukan pekerjaan secara baik, efisien, akibattif dan produktif sesuai dengan tujuan. Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya (Rivai,2003).
Peskoran kinerja mempunyai dua kegunaan utama, peskoran pertama yaitu mengukur kinerja untuk tujuan memdiberikan penghargaan. Kegunaan yang lainnya yaitu menyebarkan potensi individu (Mathis dan Jackson, 2002).
Hal searti juga diungkapkan Dessler (1997) bahwa tiga tujuan dari peskoran kinerja yaitu memdiberikan gosip ihwal penetapan promosi atau gaji, meninjau sikap yang berafiliasi dengan kerja bawahan dan untuk perencanaan dan pengembangan karir pegawai alasannya peskoran memdiberikan suatu peluang yang baik untuk meninjau karir seseorang yang dilihat dari kekuatan dan kelemahan yang diperhatikan.
Demikian pengertian dan indikator kinerja pengawai berdasarkan para pakar. Uraian ini sanggup dijadikan bahan kajian teoritis sebagai kekomplitan penulisan skripsi dalam bidang administrasi sumber daya manusia. Penjelasan lain yang sanggup memperkuat bahasan kinerja pegawai sanggup dibaca pada pengertian kinerja karyawan berdasarkan para pakar.
Menurut Prawirosentono (2008) menyatakan kinerja yaitu hasil kerja yang sanggup dicapai oleh seseorang atau dari kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawaban masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar aturan dan sesuai dengan norma maupun adab.
Hal ini juga didukung oleh pendapat Cokroaminoto (2007) pengertian kinerja pegawai mengacu pada kemampuan pegawai dalam melakukan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabannya. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang sudah diterapkan.
Sebagai balasannya akan diketahui bahwa seorang pegawai masuk dalam tingkatan kerja tertentu. Tingkatanya sanggup majemuk istilah. Kinerja sanggup dikelompokkan malampaui sasaran, sesuai sasaran, atau dibawah sasaran. Berangkat dari hal-hal tersebut, kinerja diartii keseluruhan “untuk kerja” dari seorang pegawai.
Sedangkan berdasarkan Veithzal Rivai (2005), pengertian kinerja merupakan sikap faktual yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya. Menurut Fuad Mas’ud (2004) menyatakan ada lima indikator kinerja pegawai secara individu, yang sanggup dijelaskan sebagai diberikut :
1. Kualitas
Tingkat dimana hasil acara yang dilakukan mendekati tepat dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan acara maupun memenuhi tujuan yang diperlukan dari suatu aktivitas.
2. Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah sejumlah unit, jumlah siklus acara yang diselesaikan.
3. Ketepatan Waktu
Tingkat suatu acara diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta meterbaikkan waktu yang tersedia untuk acara orang lain.
4. Efektivitas
Tingkat pengguna sumber daya insan dalam organisasi dengan maksud menaikkan laba atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam pengguna sumber daya manusia.
5. Komitmen Kerja
Tingkat dimana karyawan mempunyai kesepakatan kerja dengan perusahaan dan tanggung jawaban kepada perusahaan.
Mathis dan Jackson (2002) ludang keringh lanjut memdiberikan baku kinerja seseorang yang dilihat kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kemunculan di daerah kerja dan sikap kooperatif. Standar kinerja tersebut ditetapkan berdasarkan kriteria pekerjaan yaitu menjelaskan apa-apa saja yang sudah didiberikan organisasi untuk dikerjakan oleh pegawainya, oleh alasannya itu kinerja individul dalam kriteria pekerjaan haruslah diukur, dibandingkan dengan baku yang ada dan hasilnay harus dikomunikasikan kepada seluruh pegawai.
Instrumen peskoran kinerja sanggup dipakai untuk mereview kinerja, peringkat kerja, peskoran kinerja, peskoran pegawai, dan sekaligus evaluasi pegawai sehingga sanggup diketahui mana pegawai yang bisa melakukan pekerjaan secara baik, efisien, akibattif dan produktif sesuai dengan tujuan. Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya (Rivai,2003).
Peskoran kinerja mempunyai dua kegunaan utama, peskoran pertama yaitu mengukur kinerja untuk tujuan memdiberikan penghargaan. Kegunaan yang lainnya yaitu menyebarkan potensi individu (Mathis dan Jackson, 2002).
Hal searti juga diungkapkan Dessler (1997) bahwa tiga tujuan dari peskoran kinerja yaitu memdiberikan gosip ihwal penetapan promosi atau gaji, meninjau sikap yang berafiliasi dengan kerja bawahan dan untuk perencanaan dan pengembangan karir pegawai alasannya peskoran memdiberikan suatu peluang yang baik untuk meninjau karir seseorang yang dilihat dari kekuatan dan kelemahan yang diperhatikan.
Demikian pengertian dan indikator kinerja pengawai berdasarkan para pakar. Uraian ini sanggup dijadikan bahan kajian teoritis sebagai kekomplitan penulisan skripsi dalam bidang administrasi sumber daya manusia. Penjelasan lain yang sanggup memperkuat bahasan kinerja pegawai sanggup dibaca pada pengertian kinerja karyawan berdasarkan para pakar.
Advertisement